"Jagalah kebersihan lingkungan, manfaatkan sampah menjadi kompos, usahakan sampah kita jangan sampai keluar rumah!"

Monday, February 23, 2009

Titik awal dunia komposku

Oleh : Tatan
poto : clearwaste.blogspot.com, Februari 2009 Bangkok


I
barat mendirikan rumah, titik awal pendirian tentu diperlukan sebuah pondasi. Begitu juga pendirian blog ini.


Pendirian blog ini pun berawal dari keinginan saya membuat kompos sendiri, yang akhirnya atas bantuan Om Google saya menemukan sebuah blog yang benar2 cocok, blog ini kepunyaan Pak Sobirin.
Sejak saat itu saya tidak bosan membacanya walau harus berulang ulang.

Sebetulnya ada dua blog yang membuat berkeinginan mendirikan blog bertema kompos ini, yang keduanya adalah blog Ibu Christine dengan "disekitar christine"nya. Saya sangat kagum dengan kereatifitasnya, dalam penggunaan sampah rumah tangga. Selain itu ibu ini pintar masak dan sangat hobi mencoba susuatu diantaranya berkebun dan membuat panganan.


Read More...

Sunday, February 22, 2009

Harapanku dimasa depan!

Oleh : Tatan
Foto : Tatan, February 2009, Bangkok

Gambar truk dengan lingkaran di sebelah ini, bukan sekedar icon untuk blog saya, tapi ini merupakan gambaran dari “harapan masa depan” saya
.


Semoga di masa depan masyarakat tidak lagi repot repot langganan truk sampah untuk membuang sampah rumahtangganya.
Ini hanya pemikiran saya saja, mungkin juga anggota masyarakat lainnya punya pemikiran sama dengan saya. Selama ini saya perhatikan setiap harinya sampah sampah rumah tangga di buang begitu saja tanpa memikirkan kalau sampah itu akan menggunung di suatu tempat.

Seandainya saja semua anggota masyarakat, tidak membuang sampahnya ke TPA, tapi masing masing mengolah menjadi lebih bermanfaat dengan mengubahnya manjadi “kompos” dan sampah plastik dipisahkan sendiri oleh masing masing keluarga, sudah pasti “gunung sampah” tidak akan terjadi.

Saya mohon maaf, karena selama ini saya tinggal di Thailand yang saya liat dari kehidupan orang Thailand dengan orang Indonesia sungguh sangat berbeda terutama dalam kebiasaan dalam memperlakukan sampah rumah tangga ataupun sampah kaki lima(penjual sayur dan makanan).

Di Thailand saya lihat para pedagang dengan sadar mengumpulkan sampah mereka hasil dari aktifitas jualan mereka kedalam sebuah kantong plastik besar, setalah beres jualan, jalan/emperan toko yang mereka gunakan berjualan di bersihkan, hingga tidak terlihat sama sekali bekas jualan. Dan yang membuat saya kagum sampah mereka dengan sadar mereka bawa kerumah masing masing. Kalaupun sesekali saya liat truk sampah itu hanya mengambil dari tong sampah yang sebagian besar digunakan para turis kalau buang sampah jajanan mereka, tidak lebih.

Bukan bermaksud menjelekan bangsa sendiri, toh masih ada segelintir orang yang memang peduli akan lingkungan. Ini hanya perbandingan semoga dapat menjadi pemicu berubahnya tabiat bangsa menjadi lebih baik, minimal dalam hal sampah. Bayangkan karena saking bersihnya para turis maupun pribumi(Thailand) merasa malu/sayang untuk membuang sebuah puntung rokok atau cangkang permen.

Saya yakin sekali tabiat bangsa akan berubah, selama keinginan untuk merubah ada dalam diri anggota mayarakat kitu, entah kapan hal itu akan terwujud. Tugas saya kelak melaksanakan “harapan masa depan” saya, semoga ilmu dari Pak Sobirin dapat mewujudkan harapan saya.
Kalau sukses saya akan terapkan keseluruh keluarga saya, dan lingkungan RT.

Read More...